Selasa, 27 September 2011

Alasan Mengapa Honda Sangat Dominan
  
  Duo Repsol Honda, Casey Stoner (kiri) dan Dani Pedrosa, bersaing di posisi depan, sedangkan pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, di urutan tiga.



KOMPAS.com - Jorge Lorenzo yakin, alasan Honda mengalahkan Yamaha pada perburuan gelar juara dunia MotoGP adalah, HRC berani mengambil risiko dengan desain musim 2011 ini. Alhasil, tim asal Jepang tersebut sangat dominan sejak seri pertama.
Yamaha sudah meraih banyak kemenangan, dan mereka telah melakukan sebuah pekerjaan hebat. Tetapi pada saat ini, dalam kategori ini Honda sedikit lebih maju di kebanyakan trek.
-- Jorge Lorenzo
Honda terakhir kali berjaya pada musim 2006, ketika Nicky Hayden menjadi juara dunia. Bahkan sejak 2008-2010, mereka tak berdaya menghadapi agresivitas Yamaha, yang menyapu bersih gelar lewat Valentino Rossi, sebelum Lorenzo meraih gelar pertama di kelas premier pada musim lalu.
"Saya pikir para pebalap Honda sangat cepat dan sangat kompetitif dari seri terakhir tahun lalu, dan tahun ini bahkan lebih lagi," ujar Lorenzo.
"Pada akhir tahun lalu mereka satu langkah lebih baik, dan bertambah satu langkah lagi pada awal tahun ini.
"Kami merengkuh gelar juara dunia tiga kali secara beruntun, semua gelar, sehingga sangat logis jika kami tampak lebih tenang dan tidak mau mengambil lebih banyak risiko.
"Yamaha sudah meraih banyak kemenangan, dan mereka telah melakukan sebuah pekerjaan hebat. Tetapi pada saat ini, dalam kategori ini (Honda) sedikit lebih maju di kebanyakan trek."
Mantan juara dunia dua kali kelas 250cc ini pun mengakui, dirinya masih sedikit beruntung karena keunggulan Casey Stoner di klasemen sementara tak lebih dari 44 poin. Padahal, Honda begitu cepat pada tahun ini.
Lorenzo sempat memangkas gap dengan Stoner, ketika memenangi GP San Marino awal bulan ini. Tetapi dalam pertarungan di Motorland Aragon akhir pekan lalu, pebalap Spanyol ini tak mampu mengimbangi dominasi Honda, yang menempatkan Stoner dan Dani Pedrosa di podium 1-2. Alhasil, selisih poin pun melebar lagi menjadi seperti sekarang (44).
"Saya pikir, kejutannya adalah hanya tertinggal 44 poin dari Casey," ujar Lorenzo, yang menjadi pemimpin untuk tim Yamaha.
"Dia sudah mendominasi kompetisi, dan memenangi banyak seri (total 8). Hanya tertinggal 44 poin tidak terlalu buruk untuk memperlihatkan bagaimana kami pada tahun ini," jelasnya seraya menambahkan, peluang untuk mempertahankan gelar juara dunia sudah sangat tipis, kecuali ada keajaiban yang bisa membalikkan situasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar